Abstract
Materi merupakan inti dari segala yang ada di muka bumi, mulai dari manusia yang tercipta dari tanah, malaikat dari cahaya, iblis dari api, meja dari kayu, guci dari tanah liat dan lain sebagainya. Namun yang tidak patut dipikirkan adalah materi apa yang menyebabkan Allah tercipta. Begitulah paham yang diorasikan oleh tokoh filsuf Karl Marx dari Jerman dengan aliran Materialism, Kapitalisme, Dan Sosialisme yang bermuara pada Komunis yang tidak mempercayai akan adanya tuhan dan agama. Dalam Islam hal tersebut sangat bertolak belakang dengan syariat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, dan ketuhanan.
Materialisme yang secara garis besar dikatakan sebagai aliran dengan menuhankan benda tanpa percaya adanya tuhan, dibantah oleh kisah Amr bin Jamuh yang menemukan bahwa sebuah benda tidak ada apa-apanya dibanding kekuasaan Allah. Tanpa disadari bahwa tuhan dan agama amat sangat berpengaruh dalam setiap tatanan kehidupan manusia. Dengan bisa lebih beriman pada Allah dan mentarbiyahkan hati agar terhindar dari penyakit hati maka kitapun sebagai seorang muslim akan mengatakan bahwa paham tersebut adalah tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.